"Wish Coming True"

Dream. Wish. Love. Faith. and Fight. I Believe.. That's what life is all about..

Dear: SAHABAT..

No comments
Teman, 
Tak sabar kunantikan mentari pagi menjelang
Agar aku bisa menatapmu tampak menawan
Dengan setelan hitam-putih berdasi
Bersiap hadapi hari yang paling menentukan

Dan ku harap malam ini cepat berlalu
Agar terasa singkat waktuku
Menunggumu di ujung sudut
Dengan senyum haru di bibirku
Lalu memelukmu seraya berucap:

"Selamat.. Gefeliciteerd"
Selamat menyongsong hari yang baru
Selamat menyambut masa depanmu
Selamat berjuang wujudkan impian

Kawan,
Ijinkan aku tersenyum untukmu sekali lagi
Ketika ku tau nanti
Impian itu terwujud pasti

Keep Your DREAMS alive!!!

No comments :

Post a Comment

Hujan..

No comments
Terdiam ku di sini
Duduk telungkup mendekap lutut
Merelakan senja yang tak jua datang

Hujan pun berselang
Membawa udara dingin yang merambat
Memenuhi cakrawala

Di setiap sudut langit luas yang membentang
Di atas tempatku berpijak
Bintang selaksa malu pancarkan sinarnya

Malang, 21-04-10, 21:42

No comments :

Post a Comment

List Film Terbaik Tentang Wartawan dan Fotografer

No comments


Akhir-akhir ini nggak tau kenapa aku lagi seneng-senengnya nonton film tentang wartawan atau fotografer. Terakhir sih nonton War Photographer-nya James Nachtwey. Habis itu jadi bingung gelibak-gelibuk karena kurang tontonan. Dibela-belain deh nyari beberapa referensi terkait film-film sejenis, dan akhirnya nemu juga. Yattaaa!! 
Berikut ini list beberapa film terbaik tentang wartawan dan fotografer. Aku urutin berdasarkan tahun rilisnya ya! :)

Film tentang wartawan:
Inside Story – 1939 
Foreign Correspondent – 1940 
Night Editor – 1946 
Deadline USA – 1952 
Front Page Story – 1953 
All The President’s Men – 1976 
Network – 1976 
Newsfront – 1978 
Under Fire – 1983 
The Killing Fields – 1984 
Salvador – 1986 
Broadcast News – 1987 
The Paper – 1994 
Up Close and Personal – 1996 
Welcome to Sarajevo – 1997 
The Insider – 1999 
War Photographer – 2001 
Live from Baghdad – 2002 
Shattered Glass – 2003 
Good Night and Good Luck – 2005 

Film tentang fotografer juga ada nih: 
NG Through The Lens 
NG The Photograper 
BBC The Genius Of Photography 
Robert Capa - In Love and War 
Isabel Ellsen - Self Potrait 
In Search of The Afgan Girl 
The Photograph 
Furimagination of diane abus 
The Caller 
Japanese Story 
Striking Poses 
Closer 
Henry cartier bresson 
Paparazi 
Ururu no mori no monogatari (A Tale of Ululu's Wonderful Forest) 
Journey 
Live from Baghdad 
Shattered Glass 
Triage 
No Man`s Land 
Renai Sashin (Love College, College of Our Lives) - versi lainnya Tada, Kimi Wo Aishiteru (Heavenly Forest) 

Sumber referensi antara lain dari:
Film Site, Internet Movie Data Base, All Movie, National Geographic, The New York Times, The Washington Post, YouTube, dll. 

So? 

Ada film yang bikin kamu tertarik buat nonton nggak nih?^_^

No comments :

Post a Comment

Resensi Film Dokumenter, War Photographer

1 comment

James Nachtwey - War Photographer
Peraih Academy Award Nominee (Best Documentary Feature)
"I have been a witness, and these pictures aremy testimony. The events I have recorded shouldnot be forgotten and must not be repeated." - James Nachtwey -
Film ini dibuka dengan kutipan dari Robert Capa yang berbunyi:
"If your pictures aren't good enough, you're not close enough".
Dirilis tahun 2001, War Photographer adalah film dokumenter dari seorang wartawan foto freelance yang bernama James Nachtwey. Karyanya sering muncul di majalah Time, kantor berita Associated Press dan media internasional lainnya. Dia telah memotret perang dan konflik di banyak negara, termasuk Indonesia. Ketangkasan dan kejeliannya dalam meliput perang dan konflik lalu menyajikannya dalam bentuk fotografi jurnalistik menobatkannya sebagai "The World's Most Famous War Photographer".
James Nachtwey
War Photographer menampilkan petualangan James saat memotret perang di Kosovo, Hamburg, South Africa, Palestine, New York (Tragedi WTC, 11 September 2001), Switzerland, konflik tumbangnya rezim orde lama - Soeharto di Jakarta dan diakhiri oleh scene saat ia memotret aktivitas para pekerja tambang di Kawah Ijen, Jawa Timur. Di Jakarta, tahun 1998, selain menjadi saksi tumbangnya rezim orde lama, James juga menyusuri beberapa tempat yang berada di bawah garis kemiskinan. Potret sarat pesan sosial seperti seorang bapak (hanya memiliki satu lengan dan satu kaki) sedang memandikan anaknya di tepi rel kereta api, seorang pengemis berkaki buntung di jalanan kota, dll ia dapatkan di sana. Melengkapi karya-karyanya yang memang fenomenal.





Tak banyak narasi di War Photographer, hanya sekelumit pandangan tentang sosok 'hebat' James di mata teman-teman dekatnya dan selebihnya adalah rekaman ketika James terjun langsung di TKP, memotret obyeknya dalam 'tekanan situasi'. Sedikit saja salah melangkah nyawa James taruhannya. Yang membuatku bergidik saat melihat War Photographer adalah ketika ditampilkan karya-karya James (James Nachtwey Testimony) di International Center of Photography yang berhasil mengaduk-aduk emosiku. Salah satu contohnya adalah potret tragis seonggok mayat dengan usus terburai keluar. Semua karya James berusaha menceritakan kepada dunia tentang apa yang ia lihat dengan matanya, seperti dikutip oleh The New York Times, 
"Startling, engrossing! See the world through Nachtwey's eyes". 
Menyaksikan 'keberanian' James atau bisa jadi 'kenekadan' James saat menghadapi situasi-situasi ekstrim yang hanya beberapa ratus meter di hadapannya membuatku berfikir mungkin urat ketakutannya telah putus.

Saat James berada di South Africa pada 1994, Ken Oosterbroek, South African Photographer dan dua jurnalis lainnya mati tertembak tepat di sampingnya. James dalam bahaya saat itu, karena setiap waktu ia berada dalam bidikan senapan, tapi James tetap tenang. Pacuan adrenalin dan ketakutan akan kematian bagi James adalah untuk merasakan bahwa ia masih hidup. 
"James at his best, in the most extreme situation. That's it. He keeps on pushing those limits".


Satu lagi yang menambah daftar kekagumanku pada sosok seorang James Nachtwey adalah kesederhanaan yang menjauhkannya dari title yang dimilikinya,"The World's Most Famous War Photographer". Berpenampilan casual, sedikit acak-acakan tapi apa adanya adalah ciri khas James. Hampir di semua scene yang ada di War Photographer penampilan James didominasi oleh t-shirt, jeans/celana cargo pendek, tas punggung, sepatu kets, dan tentunya nametag yang setia menggantung di lehernya. Soal perangkat kerjanya? Jangan ditanya lagi. Senjata pamungkas fotografer sekaliber James adalah 2 Canon T-90, wide angle atau lensa 50 mm dan 16-35 mm, tanpa flash, fitur 400 tmax film hitam dan putih dan sebuah Minolta lightmeter.


Aku kira setiap orang yang melihat karya-karya James Nachtwey pasti akan kehabisan kata-kata. Seolah membenarkan sebuah ungkapan yang cukup tenar di kalangan para fotografer,"Biar foto yang bicara". Sosok seorang James Nachtwey, dapat kita jadikan sebagai sosok fotografer inspirator yang mendorong kita untuk berkarya lebih baik lagi. Mereka mengajarkan kepada kita, seberat apapun tekanan situasi dan tantangan yang mengancam di hadapan kita, tak akan bisa menyurutkan keinginan untuk menghasilkan karya yang membuka mata dunia. 

Salam Jepret dan terimakasih^_^ 
- DeA Photography -

1 comment :

Post a Comment

DeA Photography, "Wisata Belanja Tugu", a Photo Story

No comments

No comments :

Post a Comment

Resep Tumis Buncis plus Bakso ala Chef Neira Yumeko..oishiiiiiiiiiii^^

No comments
Ehem.. resep ini aku namain "Tumis Buncis plus Bakso", 
Kalau versi jawa-nya sih "Oseng-oseng Buncis plus Bakso" (lah apa bedanya?), hehe..
Tau nggak kenapa kok dibilangnya oseng-oseng?
Ngasal aja nih, paling gara-gara pas digoreng bunyi sreng-sreng-sreng kali ya? Hahaha.. garing!! :P



Buat temen-temen para calon ibu-ibu, aku bagiin deh resep gimana cara bikinnya :) 
Ini resep warisan dari bundaku lho, 
Gampang kok.. 
Are you ready?? Mulai yuuk, Ibu-ibu.. 

Bahan:* 

  • 4 buah bakso halus (bisa diganti hati ayam, udang, dll), iris sesuai selera 
  • Buncis (berapa gram ya? nggak sempet nimbang, ya sesuai selera aja deh), iris serong tipis 2 cm (kalau nggak bisa ngukurnya, ya nggak usah pakai penggaris segala, dodol itu mah :D) 
  • 4 siung bawang putih, iris halus 
  • 2 siung bawang merah, iris halus juga 
  • 4 cabe merah besar, jangan lupa buang isinya, iris serong (boleh juga kalau mau dikasih cabe hijau) 
  • 1/2 tomat, potong jadi 4 bagian kecil 
  • 1 lembar daun salam 
  • 1 ruas jari lengkuas/laos 
  • 2 sdm kecap manis 
  • Gula merah/gula jawa, secukupnya 
  • 1 sdt garam 
  • Kaldu/kuah bakso 

*Untuk 2 porsi 

Cara memasak: 
  1. Panaskan minyak goreng pada wajan (awas, keliru panci :P), tunggu hingga minyak cukup panas untuk menumis 
  2. Tumis berturut-turut: bawang putih, bawang merah, daun salam, lengkuas, cabe merah, gula jawa, tunggu hingga agak layu dan harum 
  3. Masukkan tomat, lalu masukkan bakso, tunggu hingga berubah warna 
  4. Masukkan buncis, lalu tambahkan kaldu/kuah bakso sedikit demi sedikit 
  5. Tambahkan garam dan kecap manis, tunggu hingga bumbu meresap dan gula jawa mencair 
  6. Terus rasain, jangan sampai keasinan lho ya, kecuali kalau udah ngebet nikah, masukin aja sebungkus-bungkusnya, hehe 
  7. S-e-l-e-s-a-i..
Gimana? 
Gampang khan bikinnya?^_^

Hmmm, 
So yummmmyyyyyy!! 

Selamat mencoba ya, Ibu-ibu.. 
Calon bapak-bapak juga boleh kok nyoba, asyiiik juga tuh punya suami pinter masak 
Khan bisa gantian, hehe.. 

Tunggu resep ala Chef Neira Yumeko berikutnya ya :)

No comments :

Post a Comment

Tentang Seseorang..

No comments
Seseorang yang kau sayangi, tapi tidak kau cintai 
Seseorang yang selalu ada di sisimu 
Yang menangis bersamamu, lalu menghapus air matamu 
Yang memberimu ketegaran 
Yang mendekapmu dalam kehangatan

Yang memperhatikanmu dengan caranya 
Memandangmu dengan caranya 
Mencintaimu dengan caranya 
Yang mungkin kadang tak bisa kau mengerti 
Mengenalkanmu dengan hidupnya 
Dengan impiannya 
Dengan perjuangannya 

Dia 
Yang menjanjikan akan selalu ada untukmu 
Suatu saat nanti 
Suatu saat nanti, tapi itu pasti 
Dia akan menjadi seseorang yang kau cintai melebihi siapapun 
Akan menjadi seseorang yang tak bisa kau lupakan 
Menjadi seseorang yang terukir dalam di hatimu 

Meski kini ia tak lagi ada untukmu 
Tapi percayalah 
Dalam kekangan egonya ia bertahan menyayangimu 
Tetap memberikan dukungan untukmu, meski tak terlihat 
Memberikanmu cinta 
Yang mungkin tak lagi kau rasa secara nyata 
Ia akan terus di sana 
Karena kau yang paling tau 
Seberapa besar cintanya untukmu 

Malang, 22-01-10

No comments :

Post a Comment