Sebuah Renungan Tentang Manusia
Beberapa hari yang lalu saya baru saja selesai menonton salah satu Japanese Dorama, Clone Baby (2010). Dorama ini bergenre Suspense, Science Fiction, Thriller, melibatkan unsur psychological warfare (perang psikologis) dari para pemerannya yang membentuk jalan cerita dari keseluruhan dorama.
Seperti yang tergambarkan dari title-nya, Clone Baby, menceritakan tentang human cloning. Ada 11 bayi kloning yang terlahir dari test tubes dengan tanda lahir asterisk (*) di lengan tangan kanannya, yang melambangkan "stars of fate". Hanya satu dari bayi kloning tersebut, yaitu Masamune, mempunyai tanda lahir pada lengan tangan sebelah kiri. Mereka lahir di malam 7 Juli, 19 tahun lalu, bertepatan dengan Tanabata Festival di Jepang.
Asteriks Birthmark
Dari 11 bayi kloning tersebut hanya satu yang berjenis kelamin perempuan. Mereka semua mempunyai sifat berbeda, tetapi dengan gen yang sama. Karena tidak boleh ada dua manusia kloning yang hidup dengan gen yang sama, mereka ditakdirkan untuk saling membunuh. Atas dasar itu, hanya ada satu kursi yang tersedia pada permainan metaforis dalam dorama ini. 11 nyawa diciptakan untuk memperebutkan satu kursi. Untuk mendapatkan kursi tersebut berarti harus menjadi satu-satunya manusia kloning yang bertahan hidup, yaitu dengan membunuh 10 kloning lainnya. Permainan ini disebut dengan "Musical Chairs".
"There is only one chair prepared for us in life."
Dalam permainan "Musical Chairs", berlaku Exclusive Divine Providence, hukum kloning yang membuat manusia kloning dengan gen yang sama secara naluriah mempunyai insting untuk saling membunuh satu sama lain.
There is only one rules in this game, "If you don't kill them, they'll kill you!!."
Insting naluriah untuk saling membunuh ini bisa muncul ketika dua manusia kloning dengan gen yang sama tadi saling bertemu dan berada di tempat yang sama. Bangkitnya insting dalam dorama ini ditandai dengan kemunculan wanita aneh yang terbungkus perban dan duduk di kursi roda, yang belakangan saya ketahui sebagai Master Clone dari 11 manusia kloning tersebut. Sekali insting itu terbangun, maka seterusnya tidak akan bisa disembunyikan. Satu-satunya cara untuk menghentikanExclusive Divine Providence adalah Restraint Tool, yaitu dengan membunuh Master Clone.
Masamune's insting has been awoken
Hukum lainnya yang tidak bisa dihindari oleh para manusia kloning adalah Magnetic Laws yang memaksa mereka untuk tertarik satu sama lain. Ketika mereka bertemu, ada hukum tarik-menarik yang menarik mereka bersama-sama seperti magnet.
Magnetic Laws
Kedua hukum kloning yang secara kuat mengikat manusia kloning tersebut dapat dibilang kontradiktif. Di satu sisi mereka akan saling tarik-menarik karena pengaruh Magnetic Laws yang tertanam dalam tubuh mereka, sedangkan di sisi lain di saat mereka sudah "tertarik" dan berada pada satu tempat yang sama, maka Exclusive Divine Providence yang akan berlaku, ditandai dengan bangkitnya insting naluriah untuk saling membunuh. Dipertemukan namun untuk saling membunuh, sungguh ironis ya?
6 manusia kloning yang tersisa dari Tanabata Cases, Aoyagi Masamune, Kikuchi Hiro, Katsushika Marika, Okabe Jotaro, Mikumo Gota, dan Ozu Satoshi baru menyadari kalau mereka adalah manusia kloning setelah mereka mengalami keanehan-keanehan dalam diri mereka karena pengaruh kedua hukum kloning tersebut. Dari sinilah inti cerita dari dorama ini bergulir.
Setiap pemeran diceritakan mempunyai kompleksnya masing-masing sebelum identitas kloningnya terkuak.
- Masamune selalu jadi korban kekerasan oleh teman-temannya, membuatnya hendak bunuh diri dan akhirnya kehilangan sebelah lengannya. Ia didonori lengan oleh kloning lainnya tanpa sepengetahuannya.
Masamune's arms
- Hiro bersahabat dengan Gota yang merupakan "Hero"nya sejak dari kecil, namun pada akhirnya Gota mati ditangannya sendiri.
Hiro and his Hero
- Cinta segitiga antara Masamune-Marika-Hiro.
Love Triangle between Masamune, Marika and Hiro
- Si God of Hacker Okabe yang pengecut dan menganggap dirinya sendiri lebih berharga dari siapapun.
God of Hacker, Okabe
- Gota jadi pengikut setia The Creator of Clones, Hazuki Soichiro, yang telah dianggap sebagai ayahnya sendiri, namun organ tubuhnya justru digunakan oleh Soichiro untuk keperluan si Master Clone.
Gota, wild appearance but endless inside
- Serta Satoshi, seorang pitcher tim baseball yang hampir membunuh Higuchi Riko (mantan peneliti di AGEC Clone Research Department) karena tawaran kloning untuk lengan tangan kanannya yang cidera fatal.
The guy who is hard to give up, Satoshi
Keingintahuan terhadap hakekat diri mereka masing-masing membuat mereka kemudian mencari tahu. Untuk apa mereka (manusia kloning) diciptakan? Apakah nyawa dan hidup mereka sebagai manusia kloning sebegitu tak berartinya sehingga mereka harus saling membunuh? Ketika hanya tersisa tiga manusia kloning (Masamune, Marika, Hiro) dan Master Clone (???) yang keberadaannya masih menjadi misteri dalam cerita ini, teka-teki akhirnya terjawab perlahan.
Terkuaklah project tentang Asterisk Plan yang diprakarsai oleh Soichiro, peneliti di AGEC Clone Research Department yang juga merupakan The Creator of Clones. Project ini menciptakan 11 bayi kloning dengan cara menyampur sebagian gen yang berasal dari kromosom yang diambil dari sel somatik yang sama, sehingga terciptalah penampilan, sifat dan jenis kelamin yang berbeda meski dengan kesamaan gen.
Tujuan dari pembuatan kloning ini adalah untuk memperpanjang usia Hazuki Mio (yang ternyata adalahMaster Clone), anak dari Soichiro yang terserang penyakit Multiple Cell Failure, penyakit dimana organ-organ internal berhenti bekerja satu per satu. Ke-11 manusia kloning diciptakan agar organ-organ tubuhnya dapat didonorkan ke dalam tubuh si Master Clone.
Keberadaan kloning hanyalah untuk menyelamatkan nyawa manusia asli. Dengan kata lain mereka diciptakan untuk kemudian dibunuh dan diambil organnya, tidak lebih dari itu. Mio yang karakteristik fisik dan penyakit yang dideritanya sama persis dengan Marika, diharapkan dapat terdonorkan organ secara sempurna di usianya yang ke-20 pada 7 Juli, saat Tanabata Festival.
The mysterious Master Clone, Mio
Procedure of internal organ donation
Layaknya film-film bergenre Suspense, Science Fiction, Thriller lainnya, Clone Baby menyajikan ending yang tidak bisa ditebak dan cukup memberikan sensasi yang menegangkan. Aktor dibalik project Asterisk Plan ternyata adalah Aoyagi Kazuma, ayah yang mengadopsi Masamune.
Awalnya ia memperalat Soichiro dan Mio, si Master Clone yang hanya digunakan sebagai test case-nya untuk mendirikan sebuah bisnis perkloningan. Namun, karena Masamune koma akibat terjatuh dari gedung bertingkat, motifnya pun berubah. Tanpa sepengetahuan dari Soichiro, ia menginstruksikan ke Gota untuk mengumpulkan ke-10 kloning lainnya. Dari sinilah mulai terjadi chaos diantara para kloning di pertengahan cerita.
Jantung, paru-paru, usus, dan juga lengan tangan sebelah kiri Masamune diperoleh dari hasil donor salah satu kloning yang bernama Kojima Ryuhei. Inilah yang menyebabkan Masamune kehilangan tanda lahir asterisk di lengan kirinya. Di sisi lain, insting Gota semakin membuas, membuatnya ingin terus menghabisi kloning-kloning lainnya, hingga akhirnya ia terbunuh di tangan Hiro.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Renungan sebagai bahan pembelajaran:
Dari sekelumit cerita Science Fiction tentang kloning manusia tersebut dapat diasosiasikan bahwa dalam proses kehidupan akan selalu ada yang namanya persaingan. Bicara tentang persaingan dalam proses kehidupan, saya jadi ingat salah satu materi pelajaran biologi sewaktu SMA dulu, yang membahas tentang "perjuangan sperma untuk menembus sel telur". Iya, yang saya maksud sperma yang "itu", yang bentuknya seperti ini lho:
(katanya) Sperma pas mau nembus sel telur itu kayak gini ilustrasinya
Menurut uji empiris, sebelum membuahi sel telur, sperma harus menempuh perjalanan sepanjang rahim dan saluran indung telur yang berjarak lebih dari 20 cm. Perjalanan itu harus ditempuh dalam waktu 10 menit, ini sama halnya kita berlari sejauh 400 km dalam 10 menit (dikutip dari: http://qorianisme.wordpress.com/2010/06/08/filosofi-perjuangan-setetes-sperma/).
Setelah menempuh jarak sejauh itu, sperma masih harus berjuang lagi untuk menembus lapisan sel telur rahim agar bisa membuahinya. Sperma harus bersaing dengan puluhan, ratusan, atau bahkan jutaan sperma lainnya, karena hanya satu sperma saja yang nantinya berhasil menembus sel telur rahim. Dan setetes sperma itu menjadi KITA, MANUSIA.
Kalau dari awal penciptaannya saja manusia harus melalui suatu tahap persaingan, lalu bagaimana saat manusia itu tumbuh-berkembang dalam proses kehidupannya?
Bukanlah hal yang mengejutkan lagi kalau dalam seluruh aspek kehidupan manusia persaingan selalu ambil bagian. Sebelum kita lahir saja mas sperma sudah berjuang dan bersaing mati-matian dengan mas-mas sperma yang lain untuk membentuk kita. Lalu saat kita sudah oek-oek lahir di dunia apakah persaingan berakhir begitu saja? Tentu saja tidak!!
Sadarkah kita bahwa bayi oek-oek yang lain, yang lahir sebelum atau sesudah kita, secara otomatis kelak mungkin akan menjadi pesaing kita? Hal ini terbukti saat kita menginjak bangku sekolah. Sebelum resmi diterima di sekolah yang kita inginkan, kita harus melalui proses seleksi masuk dulu khan? Kenapa harus ada seleksi masuk? Karena tidak semua dapat diterima. Kenapa semua tidak dapat diterima? Karena ada kuota (sejumlah kursi) dan hanya yang memenuhi syarat yang dapat diterima.
Nah, dari sedikit pembahasan ini saja filosofi "Musical Chairs" tidak terbantahkan khan? Dan mau tidak mau kita harus siap menerima itu, karena persaingan akan terus berlanjut, tak akan berhenti sebelum kita mati. Setelah mati saja masih harus tetap bersaing kok, bersaing memperebutkan singgasana empuk di surga, dengan berbekal amalan baik kita selama di dunia.
Persaingan itu kalau diimajinasikan (nyerempet-nyerempet filosofi dorama Clone Baby) mungkin kayak insting naluriahnya manusia kali ya. Suatu saat ia bisa terbangun ketika ada dua manusia atau lebih saling bertemu (ataupun tidak bertemu) tetapi memperebutkan hal yang sama. Saat itulah insting naluriah untuk bersaing akan muncul dengan sendirinya dan nggak akan bisa ditolak. Jadi jangan heran kalau kita sering menemukan adanya persaingan dalam kehidupan kita sehari-hari. *senyum sok imut* :)
Buktinya?
Adik-adik yang ikut SMNPTN kemarin supaya lolos harus bersaing terlebih dahulu dengan ratusan yang lain khan? Teman-teman yang lagi berburu beasiswa atau kerjaan juga gitu, sama aja, sadar nggak sadar mereka sedang bersaing. Selain karena insting itu tadi juga karena memang harus bersaing kalau mau mendapatkan sesuatu yang sifatnya terbatas, yang kecil peluangnya, banyak yang menginginkan tetapi sedikit kuotanya. Lama-lama mereka kayak sperma ya? Saingan mulu. (sperma lagi, sperma lagi, hehe, frontal XD).
Binatang ternyata juga bersaing lho kalau mau tetap bertahan lama dalam rantai dan jaring-jaring makanan. Apalagi manusia yang ngakunya makhluk paling sempurna! Kalau statusnya sudah resmi manusia tapi nggak mau bersaing berarti dia kalah sama binatang dong! Binatang aja saingan!
"For the sake of humanity, humans are created. But when there’s a fight for survival, a fight to be the sole clone, an epic battle begins."- Clone Baby -
Sama atau beda gennya yang namanya persaingan nggak akan bisa dihindari oleh sesama manusia. Di dorama itu saja gennya sudah sama tapi masih tetap gelibak-gelibuk saling bunuh untuk bertahan hidup gitu. Terus, bagaimana dengan manusia yang diciptakan nggak sama alias berbeda-beda ya? Beda dalam segala-galanya, beda fisik, DNA, pemikiran, status sosial, suku, agama, ras, dan sebagainya, dan sebagainya.
- Apa mereka bakalan saling bunuh juga? Harusnya sih nggak.
- Tapi buktinya? Ya ada yang saling bunuh juga sih, tapi masih banyakan yang nggak kok.
Terus? Apa gunanya diciptakan sama dan apa gunanya diciptakan beda kalau endingnya tetap sama saja? Sama-sama nggak bisa damai gitu.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu, dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mengenal." (QS.49:13)
Lha itu sudah dijawab langsung melalui firmanNya. Kalau ditelaah secara simpel sih intinya kita ini diciptakan berbeda-beda supaya saling mengenal. Saling mengenal, berinteraksi, lebih lanjut lagi saling membutuhkan, terus nggak bisa hidup sendiri. Makanya itu, manusia selain sebagai makhluk individu juga dikenal sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup dengan manusia lainnya, dan nggak akan bisa hidup sebagai manusia kalau nggak hidup di tengah-tengah manusia.
Kalau balik menghubungkan lagi dengan dorama Clone Baby, saya kira filosofi Magnetic Laws yang menarik manusia bersama-sama seperti magnet ada benarnya juga. Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai dorongan untuk saling berinteraksi, bahasa kerennya "kumpul-kumpul". Bisa dibilang setiap diri kita punya gaya tarik-menarik yang kuat dengan manusia lain, terbukti dari dorongan untuk saling berinteraksi itu tadi. Berasa kayak magnet aja ya? Tarik-menarik, tolak-menolak, tertarik terus nembak, nembak ditolak, JLEBB!!l
Kesimpulannya, terdapat peran penting dari tiap individu terhadap individu lainnya dalam lingkaran sosial. Hal ini terwujud dalam hubungan timbal balik antara manusia, saling membutuhkan.
- Kalau katanya saling membutuhkan, terus kenapa manusia harus bersaing juga dong? Khan jadi kontradiktif kalau gitu, saling membutuhkan tapi juga saingan.
- Jawaban klisenya: Karena memang sudah kodratnya demikian *nyengir*. Ya gitu itu manusia, diciptakan untuk saling membutuhkan, tapi di sisi lain juga bakalan saingan, terus diciptakan berbeda-beda juga.
Maka dari itu, pada dasarnya yang salah itu bukan terletak pada apa perbedaannya, apa kesamaannya, kenapa harus berbeda, dan sebagainya. Tetapi yang salah adalah sudut pandang kita dalam menyikapinya. Sadar nggak sih, kadang justru diri kita sendiri yang menciptakan "garis-garis batas" itu sebagai tolak ukur yang membedakan antara hal-hal yang sama dan hal-hal yang beda. Terus akhirnya kita bersikap berdasarkan check list yang kita buat sendiri itu tadi. Kalau semua orang berpikiran seperti itu, bukan hal mustahil lagi manusia akan terpisahkan dalam kotak-kotak yang dibuatnya sendiri, seperti kata tokoh idolaku, Agustinus Wibowo:
"Garis batas! Seperti halnya gravitasi bumi dan oksigen, garis batas tidak terlihat, namun setiap langkah dan embusan napas kita dipengaruhi olehnya. Ada garis batas fisik, ada garis batas mental. Ada yang sementara, ada yang abadi. Garis batas geografis, sosial, biologis, status, gender, privasi, mental, spiritual, agama... semua memisahkan manusia dalam 'kotak' masing-masing."- Garis Batas, halaman 7 -
Terus yang benar yang bagaimana dong? Yang benar bukanlah yang selalu mencari-cari kesalahan dan melakukan pembenaran atas segala hal, tapi yang selalu mencari tau lalu mencoba memahami apa yang tersirat di balik fenomena yang terjadi. Yang benar adalah yang selalu bertanya-tanya dan selalu mencoba mencari jawaban atas apa yang membuatnya gundah.- SEKIAN -
Kalau saya boleh (iseng) mengkotak-kotakkan manusia,
Menurut saya, manusia-manusia yang sedang atau telah membaca note saya ini dapat dikotakkan menjadi beberapa kriteria, yaitu:
- Manusia yang dari awal sudah (berniat) malas membaca note saya
- Manusia yang tertarik dengan note saya ini, kemudian membaca dan memahaminya lebih lanjut
- Manusia yang setelah membaca sebagian, menganggap note saya ini membosankan dan tidak berguna, lalu menutupnya
- Manusia yang membaca note saya karena kurang kerjaan atau kurang hiburan
- Manusia yang hanya numpang eksis, tidak membaca, tidak memberikan komentar ataupun masukan, cuma nge-like saja
- Manusia yang merasa mendapatkan sesuatu setelah membaca note saya
- Manusia yang setelah merasa mendapatkan sesuatu lalu berniat minta ttd dan foto bareng saya
- Manusia yang sukanya memilih yang lain-lain, yang bisa diisi sesuka hati, jadi ya silahkan isi sendiri .....................................................
Termasuk manusia dalam kotak yang keberapakah anda? :P
Quotes penutup dari saya kali ini:
"Kotak-kotakkanlah dirimu dan pemikiran-pemikiranmu secara bijak agar kau bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lain."
Quotes inspiratif dari dorama Clone Baby:
"Human and mice genes are 99% alike. Just the tiniest difference in genes has me named as a human and them named as mice.""Not being the same is helpful.""You're a real person! We have the right to have a life. We're no different than anyone else!""No matter what reasons there may be, none are good enough to take someone's life for.""There was never anyone who we could swap with from the start. We don't need anyone to take our places. There is a chair prepared for each and every one of us. Life is all about continuing to search for our own chair.""None of the love I've seen is something that can be stolen by one person."
Di tulis pada malam 7 Juli'12,
Di keheningan kamar kost tersayang, Jalan Watu Gong 3x,
Sementara itu, kemistisan malam Festival Tanabata di Jepang sana, belum berakhir.............................................................
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment